REPUBLIKA.CO.ID, TEMBILAHAN -- Puluhan korban bencana tanah longsor di Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau menangis karena melihat mereka mereka luluh lantah dan tidak bisa ditinggali.
"Bagaimana nasib kami ke depannya, tidak ada barang berharga yang dapat kami selamatkan," kata salah seorang korban longsor, Jasman di Desa Tanjung Baru, Selasa (10/5).
Dari Pantauan Antara, korban longsor baik yang sudah dewasa maupun masih anak-anak hanya bisa terdiam dan menangisi nasib mereka dalam kondisi gelap gulita.
Sebabnya, aktivitas di lokasi longsor hingga kini nyaris lumpuh karena tidak adanya layanan listrik terputus sejak longsor terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Selain itu, longsor juga mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur jalan rusak parah di daerah itu. "Karena bencana longsor, tadi listriknya sempat korslet, sehingga PLN langsung memadamkan listrik," kata salah seorang warga lainnya.
Kepala Desa Tanjung Baru, Hatta, mengatakan saat ini barang-barang warga yang berhasil diselamatkan telah dievakuasi di posko darurat.
"Sementara itu, untuk masyarakatnya, saat ini akan tinggal dirumah milik warga lain yang rumahnya tidak terkena longsor," sebutnya.
Ia mengatakan dari data sementara, warga yang menjadi korban longsor diantaranya adalah keluarga Maskufah, Syahrudin, Mastur, Jasman, Arbaiyah, Fitriadi, Endah Mawarni, Thamrin, Rasinah, Rusta Afandi, Marjohan, Ibrahim, Siti Khadijah, Salim, Fajrin, Siti Fatimah, Tarmizi, Helminuddin, Lahmuddin. "Mereka ini merupakan warga RT02 dan RW01," sebutnya.
Sementara itu, lanjutnya, korban bencana longsor di RT03 dan RW02 yaitu Udin, Sukri, Adamu, Kurnain, Effendi Lukman, M Puadi, Rugayah, Moh Din, Sulaiman, Zarkasi serta Yamani. "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," terangnya.