REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengaku tidak mengetahui jika pencabutan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI bertepatan dengan hari ulang tahun ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Matalitti.
Imam menegaskan tak ada niatan apapun kalau pencabutan SK Pembekuan PSSI itu dinilai sebagai kado bagi ulang tahun Ketua Umum PSSI, La Nyalla, ke-57 tahun. Ia mengatakan pencabutan SK itu hanya untuk menghargai keputusan Mahkamah Agung (MA) dan Komitmen FIFA. (Baca: La Nyalla Ultah, Menpora Beri Kado Pencabutan SK?)
Dia berharap dengan pencabutan SK Pembekuan tersebut, PSSI dapat membenahi dirinya secara total. Termasuk, menghargai sejumlah voters yang menghendaki adanya Kongres Luar Biasa (KLB). Sehingga reformasi PSSI bisa dilakukan secara total.
"Wah saya tidak tahu kalau sekarang dia (La Nyalla) ulang tahun hari ini. Kami tidak sengaja mencabut SK Pembekuan tepat di hari ulang tahunnya. Saya tegaskan, saya tak memiliki dendam pribadi sama La Nyalla," ungkap Imam saat ditemui di pusat perbelanjaan termama di daerah Senayan, Selasa (10/5).
Sebelumnya, SK Pembekuan PSSI dicabut setelah ada selama lebih dari setahun. Selama ada, SK itu sebelumnya telah diuji di beberapa lembaga seperti PTUN, PTTUN dan justru dianggap tidak pas.
Kedua lembaga itu memenangkan PSSI sebelum kasasi mereka di Mahkamah Agung ditolak. SK Pembekuan PSSI yang menimbulkan persoalan di sepak bola Indonesia, bahkan membuat semakin gelap. FIFA memberi respons dengan menjatuhkan sanksi kepada sepak bola Indonesia per 30 Mei 2015 karena menganggap adanya intervensi pemerintah.