Rabu 11 May 2016 08:32 WIB

Shalat Bentuk Karakter Muslim

Rep: C38/ Red: Achmad Syalaby
Warga menunaikan shalat Istisqa (ilustrasi).
Foto: Antara
Warga menunaikan shalat Istisqa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Shalat dinilai mempunyai korelasi dengan karakter seorang Muslim. Tata cara dan pemaknaan shalat yang benar akan membentuk karakter prima dalam diri Muslim. Hal itu disampaikan KH Kana Sutrisna Suryadilaga dalam Peringatan Isra' Miraj yang diadakan Pemkot Bekasi di Masjid Agung Al Barkah, Selasa (10/5) malam.

"Isra Mi’raj adalah momen turunnya perintah bagi kaum Muslim untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu. Ibadah shalat yang pertama kali dihisab dari kaum Muslim di akhirat," kata Kiai Kana, Selasa (10/5) malam. Kana menerangkan, shalat mengajarkan serangkaian nilai-nilai kebaikan yang dapat diaktualisasikan dalam kehidupan.

Ia menyatakan, shalat bertujuan untuk mencegah perbuatan keji dan munkar. Sebelum shalat, Muslim diharuskan untuk wudhu atau bersuci. Menurut Kiai Kana, wudhu bukan sekedar perkara main air. Ajaran itu memerintahkan Muslim untuk menjaga kebersihan dan menyucikan niat untuk Allah semata. Sebab, Allah tidak akan menerima ibadah kecuali yang dilandasi keikhlasan kepada Allah semata. Pahala yang didapat didasarkan pada niat.

Kana menyatakan, apabila shalat tidak dimaknai dengan baik, maka tidak akan berdampak bagi perubahan perilaku Muslim. Ia mencontohkan, ada orang yang rajin shalat, tapi kinerjanya buruk. Ketika shalat hanya dipahami sebatas gerakan, tidak akan menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar.