Rabu 11 May 2016 11:55 WIB

Himpun Dana Umat, IPHI Resmikan Qiblat Zakat

Peresmian Lazis Qiblat Zakat IPHI
Foto: dok pri
Peresmian Lazis Qiblat Zakat IPHI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) meresmikan lembaga zakat yang diberi nama Qiblat Zakat. Qiblat Zakat akan menghimpun dana umat, terutama dari para anggota IPHI untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

Peresmian Qiblat Zakat dilakukan di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII dan peringatan Hari Lahir IPHI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pekan lalu.

Ketua Dewan Pembina IPHI Jenderal (Purn.) Joko Santoso mengatakan, zakat merupakan implementasi ajaran Islam yang sangat penting.

Bahkan pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, orang-orang yang menolak membayar zakat akan diperangi. "Ini menunjukkan betapa pentingnya masalah zakat," katanya saat memberikan pengarahan dalam Rakernas XII IPHI.

Menurut Joko, zakat, infak dan sedekah (ZIS) akan menjadi instrumen penting dalam melawan kebodohan dan kemiskinan. Pada gilirannya, hal itu akan dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa.

Pada kesempatan itu, dia mengumumkan pencanangan gerakan infak minimal Rp 20 ribu terutama untuk para haji. "Jangan jadi haji pelit. Kalau Rp 20 ribu saja bisa terkumpul dari seluruh Indonesia, ini akan menjadi kekuatan besar umat Islam," jelas Joko dalam keterangan tertulis.

Qiblat Zakat adalah lembaga ZIS yang berada di bawah naungan IPHI. Sebelumnya, lembaga ini bernama LAZIS IPHI. Ketua Qiblat Zakat Amir Ma'ruf mengatakan, penamaan baru ini merupakan upaya rebranding yang disertai manajemen pengelolaan yang baru.

Yayasan Qiblat Zakat IPHI telah memperoleh surat pengesahan pendirian dan badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM Nomor AHU-0021302.AH.01.12. tahun 2016 tertanggal 14 April.

"Motto kami adalah mabrur itu peduli. Kami maksudkan untuk membangkitkan dan tetap mempertahankan semangat berbagi semua warga bangsa, terutama para hujjaj dalam upaya mengangkat dan meringankan beban masyarakat yang belum beruntung," kata Amir.

Ketua Umum Pengurus Pusat IPHI Kurdi Mustofa menambahkan, Qiblat Zakat adalah lembaga amil zakat yang dilahirkan IPHI untuk menyejahterakankan bangsa, terutama kaum dhuafa.

Pengusaha nasional Sandiaga Uno saat berbicara dalam Rakernas tersebut menyeru umat Islam untuk bersatu membangkitkan ekonomi kerakyatan. "Lewat ekonomi kerakyatan, kita harus berhasil mempersatukan umat Islam menjadi maju, bermoral, dan mandiri," ujarnya.

Dia mengingatkan, perekonomian umat sudah berada di lampu kuning menuju merah. Hal itu terjadi karena hingga kini kemakmuran perekonomian umat belum tercapai. Karena itu, menurut Sandiaga, perlu ada langkah tepat dalam memberdayakan kemampuan yang dimiliki, termasuk mengelola dana haji yang selama ini belum dimaksimalkan.

Dana haji yang nilainya mencapai sekitar Rp 80 triliun, menurutnya, merupakan dana umat yang harus bisa dikelola secara profesional, lewat mobilisasi dan maksimalisasi usaha. Sandiaga pun berharap, ada dorongan investasi kepada umat Islam, agar mampu menjangkau sektor-sektor yang selama ini belum tersentuh.

Terkait hal itu, bakal calon Gubernur DKI Jakarta ini mengajak para pengurus IPHI agar mampu menerapkan sistem kerja "empat as", yakni kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas. Menurutnya, umat Islam harus bisa memanfaatkan seluruh kemudahan yang selama ini diberikan Allah SWT, sehingga terwujud ekonomi umat yang kuat. "Saya siap jadi bagian IPHI, agar mampu membangun ekonomi umat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement