REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menolak menanggapi soal pembubaran Tim Transisi.
Meski Surat Keputusan (SK) 14/2016 tentang pembatalan SK 01307/2015 yang membekukan kepengurusan PSSI sudah diundangkan namun keberadaan tim pengganti sementara federasi nasional tersebut masih belum jelas nasibnya.
Imam menolak menjawab ketika ditanya soal kepastian nasib tim bentukannya tersebut. Alih-alih menjawab, menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu malah berterima kasih atas kinerja Tim Transisi selama setahun pembekuan PSSI. (Baca: Soal Pencabutan SK Pembekuan PSSI, Menpora Sangkal Sebagai Kado Ultah La Nyalla)
Sebaliknya Imam meminta agar tim tersebut tetap mengawal dan mengawasi perubahan tata kelola sepak bola. "Jadi semua kita: Tim Transisi, BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) mengawasi perubahan ini," ujar dia usai konfrensi pers di Kemenpora, Jakarta, Rabu (11/5).
Ketika didesak apakah itu berarti keberadaan Tim Transisi masih ada setelah diakuinya kembali Kepengurusan PSSI oleh pemerintah? Imam kembali menolak memastikan. "Pernyataan saya kan sudah jelas. Lihat ekspresi saya, sudah senang seperti ini jangan ditanya aneh-aneh lagi. Baiknya kita kawal bersama-sama," sambung dia.
Tim Transisi sebetulnya badan sementara yang dibentuk Imam sebagai pengganti PSSI selama pembekuan. Dasar hukum pembentukan tim itu berbarengan dengan keluarnya SK 01307/2015 tentang Pembekuan PSSI.
Sementara pertimbangan Imam membatalkan SK tersebut, salah satunya menjadikan putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang memerintahkan agar Kemenpora membatalkan keberlakuan SK 01307/2015.