REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tetap harus digelar. KLB PSSI diperlukan agar regenarasi dan restrukturisasi kepengurusan federasi nasional tetap dapat berjalan setelah pemerintah membatalkan SK 01307/2015 tentang pembekuan PSSI.
Imam mengatakanKLB PSSI tetap menjadi bagian dari rencana perubahan tata kelola sepak bola Tanah Air. Meskipun dijelaskan dia, penyelenggaraan forum pertemuan tertinggi kepengurusan induk sepak bola di Tanah Air tersebut mutlak merupakan hak dari para pemilik suara dan anggota PSSI.
Kemenpora, kata dia, tak punya kewenangan mengintervensi penyelenggaraan KLB PSSI. Hanya, pemerintah berkomitmen untuk mencabut SK pembekuan dan meminta adanya perubahan.
"Pemerintah mencabut pembekuan ini karena percaya bahwa PSSI akan melakukan reformasi," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (11/5).
Dan perubahan itu, kata Imam, tampak keinginan klub untuk menggelar KLB PSSI. "Dari komunikasi pemerintah dengan klub, asosiasi provinsi (Asprov PSSI), dan FIFA agar dilakukan reformasi," sambung dia.
Dalam konfrensi persnya, Rabu (11/5), Imam mengklaim, ada sekitar 85 pemilik suara di PSSI yang berkomitmen dengan pemerintah agar dilakukan KLB. Menurut Imam, komitmen tersebut harus terealisasi.
Dia meminta masyarakat agar mengawasi langkah perubahan tata kelola sepak bola nasional yang sudah disepakati antara pemerintah dan anggota PSSI tersebut.