Rabu 11 May 2016 21:07 WIB

Pekan Raya Indonesia Tonjolkan Produk Dalam Negeri

Rep: C35/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seni Tari berjudul Sulam Bambu ditampilkan oleh mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI)   dalam rangka perayaan hari ulang tahun Prodi Seni Tari ke-48 di Gedung Kesenian Sunan Ambu Jl Buah Batu, Kota Bandung, Selasa (29/3).
Foto: Republika/Dede Lukman Hakim
Seni Tari berjudul Sulam Bambu ditampilkan oleh mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) dalam rangka perayaan hari ulang tahun Prodi Seni Tari ke-48 di Gedung Kesenian Sunan Ambu Jl Buah Batu, Kota Bandung, Selasa (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pekan Raya Indonesia (PRI) berupaya memajukan industri dalam negeri dengan menonjolkan produk-produk lokal. Pemerintah daerah dapat menampilkan keunggulan masing-masing daerah.

"Pada saat perekonomian nasional stagnan, dibutuhkan upaya mendorong perekonomian agar bergerak lagi. Selain UKM dan industri kreatif, PRI juga memberi tempat kepada usaha kuliner dan fesyen dalam negeri," ujar Ketua Pelaksana Harian PRI E. Ernawan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (10/5).

PRI yang akan diselenggarakan pada 20 Oktober sampai 6 November mendatang itu juga akan mengemas hiburan yang menampilkan grup-grup band top dan band indie. Acara tersebut sengaja dikemas untuk keluarga Indonesia.

PRI menyebut diri sebagai pesta keluarga, karena anak-anak pun dapat menikmati hiburan edukatif melalui atraksi yang menyenangkan. Semua anggota keluarga yang datang ke PRI akan dapat menikmati beragam acara yang disajikan di ICE BSD City, Tangsel itu.

PRI juga ditujukan sebagai destinasi wisata akhir tahun di Indonesia. Selain itu, dihadirkannya ragam kuliner dari berbagai daerah di seluruh Indonesia juga akan meningkatkan kecintaan pada kuliner daerah, yang merupakan bagian dari budaya Indonesia.

President Director Mahayana Indonesia Convex Hyang I. Mihardja, yang dalam PRI berlaku sebagai General Secretary menyebutkan PRI sangat berpotensi menarik wisatawan asing. Dengan suguhan pertunjukan tradisional daerah dan kuliner daerah tentu mampu menarik minat wisatawan asing untuk datang ke sana. Selain itu jaminan kenyamanan bagi pengunjung juga akan menjadi nilai plus agar wisatawan asing tertarik berkunjung ke PRI.

Dia menargetkan sejuta pengunjung selama 18 hari pameran. Menurut dia, GIIAS yang sebelumnya terhitung ada sekitar 450 ribu pengunjung dalam 11 hari dengan kondisi yang masih nyaman dan longgar bagi pengunjung, maka dia memprediksikan nantinya PRI dengan satu juta pengunjung selama 18 hari juga masih nyaman.

"Kami punya panggung namanya Nusantara Stage yang khusus menampilkan tradisi kedaerahan, seperti musik keramik dari Banyumas, dan juga kuliner nusantara. Kemudian juga kenyamanan, suasana yang tidak terlalu crowded, itu yang akan kami jual kepada wisatawan asing," katanya.

Dia juga mengaku panitia saat ini sudah gencar melakukan promosi melalui media-media dan juga melalui kedutaan besar serta pusat budaya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement