REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang secara mendadak mengunjungi Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, memastikan terminal tersebut siap digunakan pada Juni 2016.
Di luar agenda kepresidenan, secara mendadak Presiden Jokowi mengunjungi Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, Rabu sore. Saat tiba di Terminal 3 Ultimate, Presiden Jokowi disambut oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirut Garuda Arif Wibowo, dan Dirut Angkasa Pura II Budi Karya yang ketiganya hadir terlebih dahulu di lokasi.
Ditemui oleh para wartawan yang menanyakan kesan dan tujuan Presiden Joko Widodo mengunjungi Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Presiden menyatakan ingin secara langsung memastikan kesiapan terminal baru tersebut untuk digunakan pada saat Lebaran nanti.
"Sebelum Lebaran kita harapkan sudah bisa dipakai. Oleh sebab itu, saya ingin memastikan kesiapannya. Tetapi, kalau melihat seperti ini, saya kira insya Allah akan siap," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya menambahkan, proses pembangunan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah mencapai 98 persen dan diharapkan dapat diselesaikan pada 26 Mei 2016.
"Ini sudah 98 persen. Harapan kita, 26 Mei itu konstruksi selesai. Garuda masih memiliki waktu uji coba selama dua minggu. Kami akan mengusulkan kepada Bapak Presiden tanggal 15 Juni (untuk diresmikan)," jelasnya.
Presiden kemudian melanjutkan bahwa dari sisi kapasitas, kondisi Bandara Soekarno-Hatta saat ini sangat kurang memadai. Jika pembangunan Terminal 3 ini sudah selesai, Presiden akan menginstruksikan kepada Menteri BUMN untuk sudah memulai pembangunan terminal yang selanjutnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk persiapan dalam menopang pertumbuhan ekonomi ke depannya.
"Harus langsung menuju keempat. Nanti kalau tidak didahului pasti akan kurang lagi. Selain terminal, memang yang lebih penting runway-nya juga harus ditambah," tandasnya.
Ketika ditanya para wartawan mengenai daerah mana saja yang akan mendapatkan perlakuan yang sama terkait dengan pembangunan atau perbaikan infrastruktur bandara yang serupa dengan Bandara Soekarno-Hatta, Presiden menjawab bahwa ke depannya semua bandara akan diberikan perlakuan yang sama.
"Saya kira sekarang semua bandara dan terminal kita bangun, runway kita perpanjang, hampir semuanya. Contohnya di Silangit yang tidak pernah dipakai, setelah kita sampaikan terminal maksimal Oktober harus selesai. Robohkan, bangun! Runway-nya perpanjang. Saat itu, saya perintahkan Dirut Garuda untuk terbang ke sana seminggu tiga kali, tetapi ternyata sekarang sudah ada empat penerbangan ke sana selain Garuda," ungkapnya.
Lebih jauh, Presiden juga mengutarakan rencana untuk membangun kereta api bandara yang akan menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta ke pusat Kota Jakarta yang diharapkan akan siap pada awal 2017.
Tidak hanya di perkotaan, Presiden Joko Widodo juga menekankan akan turut membangun angkutan massal di daerah-daerah.
"Ini masih dalam proses kalkulasi dan perhitungan, termasuk di daerah-daerah seperti di Palembang akan kita sambungkan LRT (light rail transit) dari bandara ke kota. Di tempat lain pun juga sama, bahwa angkutan massal itu akan kita dahulukan untuk pembangunan sebuah kota," jelasnya.