Kamis 12 May 2016 03:20 WIB

Ustaz Bachtiar Nasir: Pasokan Air untuk Luar Batang Mati Total

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air bersih menjadi masalah utama bagi warga penggusuran Kampung Pasar Ikan dan Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Pasokan air bersih menghilang pasca penggusuran di wilayah tersebut.

Warga Pasar Ikan dan Akuarium pun harus rela membeli dari wilayah Bogor demi mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari mereka. "Belakangan ini, warga harus membeli air dari Bogor untuk minum dan memasak," kata Ustaz Bachtiar Nasir di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Rabu (11/5).

Namun, kata dia, akhir-akhir ini pasokan air bersih dari wilayah Bogor pun terhenti. "Belakangan diketahui ada oknum yang menekan agar air bersih dari Bogor dihentikan dan tidak dijual kepada pengungsi Pasar Ikan," ujar ustaz yang dibesarkan di Kampung Luar Batang tersebut.

Ustaz Bachtiar mengatakan pasokan air bersih sudah dihentikan sejak tiga bulan sebelum penggusuran di Pasar Ikan dan Akuarium terjadi. Warga pun, kata dia, sangat kesulitan.

"Air mati total, sementara itu mereka sangat membutuhkannya untuk minum, memasak dan juga mengambil wudhu," katanya.

Menurut Bachtiar, tindakan tersebut sangat melanggar hak warga. Namun, saat ini, kata dia, warga masih beruntung mendapatkan bantuan pasokan air bersih dari Muara Baru.

"Sekarang air bersih hanya dari Muara Baru," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement