Kamis 12 May 2016 05:58 WIB

Mabes Polri: Suhu Politik Aceh Meningkat Jelang Pilkada 2017

Rep: C30/ Red: Karta Raharja Ucu
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar
Foto: antara
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mengatakan, suhu politik jelang Pilkada Aceh 2017 meningkat. Rencananya Pilkada Aceh akan dihelar pada Februari 2017.

"Situasi di Aceh memang ada peningkatan suhu politik," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/5).

Menurut dia, Pilkada 2017 di Aceh ada persaingan antara tokoh-tokoh lokal dan tokoh nasional. Boy berharap persaingan yang akan terjadi di pemilihan nanti menjadi persaingan sehat.

Selain itu dia juga menghimbau kepada masing-masing tokoh untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang bersifat provokatif. Misalnya kata dia hal-hal yang sifatnya penghasutan atau yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal.

"Didorong dan diharapkan pada masing-masing calon dan pendukungnya mengikuti proses pesta demokrasi secara baik," kata Boy.

Boy menuturkan silahkan kepada calon baru maupun lama untuk melakukan konsolidasi kepada para pendukung masing-masing. Asalkan konsolidasi tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

"Ya hal-hal yang membuat suasana tidak kondusif atau hal yang sifatnya intimidasi atau aksi yang sifatnya mengarah pada teror kepada kelompok tertentu agar memberikan dukungan atau tidak memberikan dukungan terhadap kelompok lainnya," ucap Boy.

Jika hal itu terjadi kata Boy artinya akan menciderai proses demokrasi itu sendiri. Belum lagi Pilkada Aceh dimonitor seluruh rakyat Indonesia dan dunia internasional.

"Demokrasi tidak boleh ada kekerasan jadi diharapkan kerja sama para elite agar benar-benar prosesnya demokratis dan masyarakat berpartisipasi tanpa ada rasa takut atau tanpa ada hal-hal intimidasi atau mengganggu kenyamanan masyarakat dan biarkan masayarakat memilih hati sesuai nuraninya," ujar Boy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement