REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Tim ekspedisi Islam Nusantara dari Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengunjungi Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, untuk melakukan rekam jejak Islam di bumi "Serambi Mekah" itu.
"Kunjungan ini merupakan upaya pembuatan film dokumenter wajah Islam di Nusantara, termasuk Padang Panjang," kata Wakil Sekretaris Jendral PBNU, Gus Imam Pituduh ketika berkunjung ke Padang Panjang, Kamis (12/5).
Tim ekspedisi Islam Nusantara yang berkunjung ke Padang Panjang berjumlah tujuh orang dan puluhan wartawan dari berbagai media baik itu cetak, elektronik dan online. Ia menyebutkan, paradigma manusia di benua Eropa terhadap wajah Islam terlihat seperti radikalisme, sehingga dibutuhkan pemahaman yang lebih terhadap umat yang ada di Eropa tersebut.
Menurut dia, Islam di Indonesia bisa mempersatukan budaya dan semangat nasionalisme, maka dilakukan rekam jejak Islam nusantara yang nantinya ditayangkan dalam bentuk film dokumenter di benua Eropa."Ini merupakan salah satu perjalanan dalam upaya memberikan wajah Islam yang sesuangguhnya bisa menerima keragaman umat beraga di Indonesia," ujarnya.
Film dokumenter itu nantinya, katanya, akan ditayangkan di luar negeri terutama mereka yang menilai Islam sebagai agama keras.
"Dari tayangan film itu, nantinya diharapkan masyarakat yang memiliki paradigma agama Islam sebagai agama teroris bisa di netralisir, sehingga terlihat agama damai dan tentram," tambahnya.
Sementara Sekretaris Daerah Padang Panjang, Edwar Juliartha yang menerima kunjungan PBNU itu sangat bangga daerah itu sebagai salah satu tujuan tim ekspedisi."Pilihan yang sangat tetap bagi tim ekspedisi berkunjnung ke Padang Panjang, karena disini banyak lahir para ulama kondang dan termasuk sejarah Islam di Sumbar," ujarnya.