REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyampaikan, Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan pada 15-18 Mei untuk memenuhi undangan dari Presiden Korsel Park Geun-hye.
"Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korsel atas undangan Presiden Park Geun-hye. Kunjungan ini sangat penting karena Korsel merupakan mitra strategis Indonesia," kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu Edi Yusup, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, dalam kunjungan ke Korsel, Presiden Jokowi akan didampingi oleh menteri luar negeri, menteri koordinator bidang perekonomian, menteri perdagangan, kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan ketua KPK. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, setidaknya ada sembilan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) yang akan ditandatangani antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korsel.
"Hasil konkret yang diharapkan (dari kunjungan) antara lain sembilan MOU, yakni enam di tingkat menteri dan tiga di tingkat pejabat eselon I," ujar Edi.
Dia menyebutkan, enam MOU yang akan ditandatangani di tingkat menteri yaitu MOU kerja sama di bidang ekonomi khusus, maritim, industri kreatif, restorasi lahan gambut, teknologi pertahanan, dan kerja sama antikorupsi.
Edi menyebutkan, Presiden Jokowi pada 16 Mei pagi dijadwalkan untuk menghadiri forum bisnis yang diikuti oleh sekitar 100 pengusaha Korea Selatan. Selain itu, Presiden RI juga akan melakukan pertemuan bisnis one-on-one dengan dua perusahaan terbesar Korsel.
"Diharapkan melalui pertemuan bisnis itu investasi dari Korsel dapat ditingkatkan. Hampir 70 persen komitmen investasi perusahaan Korsel itu biasanya terimplementasikan," kata dia.
"Pada sore harinya, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korsel. Isu yang akan dibahas antara lain kerja sama pertahanan dan kerja sama ekonomi, seperti perdagangan, investasi, dan industri kreatif," jelas dia.
Korea Selatan merupakan investor kelima terbesar di Indonesia dengan jumlah investasi sebesar 1,2 miliar dolar AS pada 2015. Sedangkan, nilai perdagangan kedua negara mencapai 30 miliar dolar AS pada 2011. Selain ke Korsel, Presiden Jokowi juga akan melakukan kunjungan kerja ke Rusia untuk menghadiri KTT Peringatan 20 tahun ASEAN-Rusia di Sochi pada 18-20 Mei 2016.