REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah laporan terbaru menunjukkan para pelajar berusia 15 tahun tertingal di bidang matemetika, sains, dan membaca dibandingkan negara-negara lain yang memilki perekonomian serupa.
Laporan tersebbut membuat Dewan Penelitian Pendidikan Australia (ACER) mendesak perlunya tindakan segera untuk memperbaki apa yang mereka lihat sebagai kecenderungan yang mengkhawatirkan.
Direktur eksekutif ACER Professor Geoff Masters meminta adanya rencana nasional yang melibatkan pemerintah Federal, dan negara bagian, dan juga kerjasama dengan orang tua dan kalangan bisnis. Di Australia, tiap negara bagian memiliki rencana sendiri berkenaan dengan bidang pendidikan, sesuai dengan apa yang mereka lihat sebagai kebutuhan lokal.
"Sudah terjadi penurunan performa bagi murid berusia 15 tahun di pelajaran membaca, matematika dan sains, dan penurunan di bidang matematika sudah terjadi secara dramatis sejak tahun 2000. Yang kita perlukan adalah pembicaraan secara nasional mengenai apa yang harus dilakukan untuk membalikkan keadaan ini di sekolah-sekolah. Ini adalah tantangan secara nasional dan memerlukan respons secara nasional juga," kata Prof Masters.
Profesor Masters mengatakan mungkin diperlukan penambahan dana bagi dunia pendidikan meskipun dana saja bukanlah pemecah masalah.
Dalam analisanya, terjadi kesenjangan antar sekolah di Australia, yang berhubungan dengan latar belakang sosial dan ekonomi para muridnya. Dia juga mengatakan banyak mahasiswa yang memilih jurusan pendidikan untuk menjadi guru berasal dari mereka yang mendapat NEM rendah untuk masuk ke universitas.
Oleh karenanya Australia harus membuat jurusan pendidikan sebagai jurusan yang dipilih oleh para siswa yang berpestasi di sekolah menengah.
"Akan diperlukan waktu untuk mencapai hal tersebut, namun kita mengetahui di negara yang maju di bidang pendidikan, mereka berhasil mendapatkan guru dari murid-murid yang berprestasi, dan itulah yang harus dilakukan di Australia. Sekarang ini kita berada di arah yang salah," kata Prof Masters.
Baca: Sejarah Hari Ini: Blokade Berlin Dicabut