REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendapatkan empat penghargaan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Penghargaan tersebut langsung diterima bangga oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, pernghargaan tersebut menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah pengamat.
Salah satu pengamat yang mempertanyakan penghargaan tersebut adalah Siti Zuhri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Peneliti senior LIPI itu mempertanyakan variable indikator pengharagaan tersebut.
“Sekarang kalau Bappenas memberikan, itu apa variable indikatornya?. Baik misalnya perencanaan, perencanaan seperti apa? Yang namanya Bappenas ya pasti perencanaan,” kata Siti kepada Republika.co.id, Kamis (12/5).
Selain itu, Siti juga meragukan kualitas perencanaan Pemprov DKI Jakarta selama ini. Karena, kata dia, justru realisasinya masih lebih buruk dibanding Provinsi Jawa Timur, yang terdapat Surabaya dan Banyuwangi. “Bagaimana aplikasinya? karena tidak bisa hanya berhenti di perencanaa saja,” ujar dia.
Siti mengatakan, perencanaan harus bisa dibarengkan dengan akuntabilitas. “Ditanya saja bagaimana Bappenas menilainya, dan variabel indikator yang digunakan itu apa sehingga sampai menunjukkan DKI bagus.”
Baca juga, Ini Lawan yang Disebut Bisa Menyaingin Ahok di Pilkada DKI.