REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini dua tahun lalu, Vatikan secara resmi mengakui negara Palestina dalam sebuah perjanjian. Hal ini memicu kemarahan Israel dan tuduhan bila langkah tersebut merusak prospek perdamaian.
Perjanjian tersebut menyangkut kegiatan Gereja Katolik di wilayah Palestina. Ini menjadi indikasi Tahta Suci telah mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Organisasi Pembebasan Palestina ke negara Palestina.
"Ya, itu pengakuan ada negara (Palestina)," kata juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kecewa dengan perkembangan itu. Langkah ini menurut Israel tidak mempromosikan proses perdamaian dan menjauhkan kepemimpinan Palestina dari arahan negosiasi bilateral.
"Israel akan mempelajari perjanjian dan akan mempertimbangkan langkah-langkah yang sesuai," kata kementerian itu.
Perjanjian tersebut tercapai sebelum Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengunjungi Paus Francis di Vatikan.
Sejak Paus Francis 2014 berkunjung ke Tanah Suci, program Vatikan secara resmi menyebut Abbas sebagai presiden negara Palestina. Dalam buku tahunan terbaru Vatikan, duta besar Palestina untuk Vatikan tercatat sebagai wakil negara Palestina.
Selanjutnya: Ribuan Orang Saksikan Paus Ditembak Saat Sedang Memberkati