REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ini 1999, Presiden Amerika Serikat Bill Clinton meminta maaf secara langsung kepada Presiden Cina Jiang Zemin melalui sambungan telepon. Ia meminta maaf atas pengeboman NATO di kedutaan Cina di Beograd, Yugoslavia yang terjadi enam hari sebelumnya. Clinton berjanji melakukan penyelidikan resmi atas insiden tersebut.
Clinton bersikeras pengeboman tidak disengaja, bertentangan dengan apa yang para pejabat Cina klaim. Pada saat itu, pasukan Amerika adalah bagian upaya PBB untuk membantu mengakhiri perang sektarian berdarah di Yugoslavia. Tiga orang tewas dalam pengeboman kedutaan Cina, sementara 20 orang terluka.
Pengeboman memicu protes rakyat Cina di Kedubes AS dan Inggris di Cina. Bioskop Cina melarang film-film Amerika dan stasiun radio menolak memutar musik Amerika sebagai protes.
Clinton telah mengeluarkan permintaan maaf ke publik Cina pada 10 Mei, tetapi bisa menghubungi Jiang secara pribadi pada 14 Mei. Clinton juga telah mengirimkan surat kepada Presiden Cina pada 13 Mei dengan penjelasan dan permintaan maaf.
Ketegangan antara kedua negara tetap tinggi hingga empat bulan kemudian. Hubungan keduanya mulai mencair ketika AS dan Cina melakukan pembicaraan mengenai keinginan Cina bergabung dengan Orgaisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Selanjutnya: Istri Mandela Dijatuhi Hukuman Penjara