REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar pertemuan membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Nuasan merah dan putih menghiasi pertemuan kader dua Parpol itu di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/5) kemarin. Seperti diketahui, warna merah identik dengan PDIP sementara warna putih identik dengan PKS.
Bahkan, tidak sekadar busana yang digunakan, kudapan ringan yang disajikan dalam silaturahim hangat di Kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu pun, berciri khas sama, yaitu Bubur Sumsum Merah-Putih.
"PDI Perjuangan dan PKS itu seperti Merah dan Putih. Kalau, misalnya, PDI Perjuangan dan PKS berkoalisi di Pilkada DKI, akan kuat untuk mengajak partai-partai lain," tutur Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.
Dari Kubu Merah hadir Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gembong Warsono, Bendahara Andi Wijaya, Wakil Ketua DPD Merry Hotma, Mantan Ketua Fraksi Muhammad Nakum, dan beberapa pengurus teras lainnya.
Sedangkan dari Kubu Putih hadir Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Sekretaris Umum Agung Yulianto, Ketua DSW Abdurrahman Suhaimi, Ketua Bidang Polhukam Fauzi Alfianto, Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pemilukada (BP3) Agung Setiarso, dan Ketua Bidang Humas Zakaria Alif.
"Silaturahim yang kami lakukan ini merupakan bagian dari kunjungan ke partai-partai lain. Rencana silaturahim ini sudah sejak lama, bahkan sebetulnya PDI Perjuangan adalah partai yang pertama kali ingin kami kunjungi. Karena kami menganggap PDI Perjuangan sudah seperti Saudara Tua bagi kami," jelas Syakir
Senada, Agung Yulianto pun menilai antara PKS dan PDI Perjuangan memiliki basis akar rumput (grass-root) yang berbeda, tapi sama-sama memiliki kader yang militan.
"Jadi, kalau ini bersatu, Subhanallah akan menjadi kekuatan yang kuat untuk menarik partai lain untuk bergabung, dan membawa Jakarta ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Prasetyo Edi mengaku hubungan antara PDI Perjuangan dan PKS selama ini sangat kondusif, khususnya melalui beberapa anggota dewan di DPRD DKI, yaitu Triwisaksana, Selamat Nurdin, Ahmad Zairofi, dan sebagainya.
"Bagi saya, PKS sudah kami anggap teman dekat dan saya yakin tidak akan berkhianat untuk terus bersama di dewan," ujar pria yang akrab disapa Pras itu.
Meskipun demikian, Pras menjelaskan bahwa keputusan untuk berkoalisi dengan partai apapun untuk mengusung Cagub dan Cawagub di Pilkada DKI 2017, adalah sepenuhnya keputusan dari Ketua Umum Megawati Soekarno Putri, sebagaimana amanat dari Rakorda PDI Perjuangan DKI Jakarta beberapa bulan silam.
"Oleh karena itu, kami juga mendorong Pimpinan Pusat di PKS, untuk bersilaturahim dengan Ketua Umum Ibu Mega. Sama halnya dengan di PKS, keputusan untuk menentukan koalisi ada di tangan pimpinan pusat," jelasnya.
Acara silaturahim yang penuh kehangatan ini pun ditutup dengan berfoto bersama. Baik PKS maupun PDI Perjuangan DKI Jakarta sama-sama yakin bahwa silaturahim ini adalah yang pertama untuk membuka pintu-pintu komunikasi berikutnya, untuk sama-sama menghadirkan Pemimpin Jakarta yang lebih baik periode 2017-2021.