REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencanangkan Gerakan Infak Nasional. Pimpinan Komisi 1 Bidang Penghimpunan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2016, Cahyo Budi Santoso mengatakan Gerakan Infak Nasional ini rencananya akan dilakukan setiap pekan.
Tujuan dari gerakan infak nasional ini adalah untuk mengokohkan keimanan umat Islam melalui sedekah. "Setiap hari Jumat kita dorong seluruh masyarakat Indonesia berinfak sebesar Rp 2000 per orang," kata Cahyo usai Rakornas Baznas 2016, Kamis (12/5) di Jakarta.
Cahyo memaparkan renacananya gerakan infak nasional ini akan dimulai setelah bulan Ramadhan tahun ini. Utamanya, gerakan ini lebih ditekankan di lingkungan-lingkungan sekolah.
Teknisnya, Cahyo menjelaskan, Baznas rencananya akan menyediakan kotak infak disetiap rumah warga atau sekolah. Selain itu, Baznas juga akan bekerjasama dengan provider untuk mengirimkan pesan singkat kepada masyarakat setiap pekannya agar tidak lupa untuk berinfak.
Terkait peringatan hari zakat nasional yang jatuh setiap 27 Ramadhan, Baznas mengharapkan momentum tersebut tidak hanya mengingatkan masyarakat untuk berzakat saja, tetapi juga untuk tetap berinfak. Cahyo berharap gerakan infak nasional ini pun bisa menjadi program unggulan Baznas.
Cahyo yang juga merupakan Wakil Ketua III Baznas Provinsi Kepulauan Riau mengusulkan agar ada aplikasi khusus untuk zakat. "Jadi aplikasi itu untuk menghitung zakat dulu, jadi setelah menghitung zakat sekaligus bisa langsung didonasikan oleh baznas daerah ke pusat," kata Cahyo.
Tujuannya aplikasi zakat ini menurut Cahyo adalah untuk memudahkan para muzaki dalam membayarkan zakatnya ke Baznas. Cahyo mengakui saat ini pembayaran zakat masih menggunakan sistem transfer melalui rekening.