Jumat 13 May 2016 06:03 WIB

Idealis, Sissy Priscilla tak Pakai Pengasuh Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Sisy Priscilla
Foto: Republika/Desy Susilawati
Sisy Priscilla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Sissy Priscilla sangat menyayangi kedua buah hatinya. Karena itu sejak anak pertamanya lahir Sissy memutuskan tidak menggunakan jasa pengasuh. Ia ingin mengurus penuh buah hatinya sendiri.

"Waktu itu saya sangat idealis. Saya enggak mau anak saya jatuh ke tangan orang lain. Saya sempat melihat beberapa contoh dimana saking ibunya tidak mau repot, anaknya dititipkan ke suster. Begitu anaknya nangis mintanya ke suster bukan ke ibunya. Itu yang membuat kecil hati saya sedih. Saya enggak mau anak saya begitu," jelasnya kepada wartawan usai konferensi pers Nutrilon Royal di Jakarta, Kamis (12/5).

Namun, saat anak keduanya hadir. Ia mulai mempertimbangkan kehadiran pengasuh. "Jadi sampai kemarin anak saya yang paling kecil berusia lima bulan Saya tak lagi mengurus sendiri. Saya tidak terlalu idealis terlalu memaksakan. Akhirnya Saya pakai suster," ungkapnya.

Alasannya sederhana. Sissy tidak mau anaknya terbengkalai karena ia ingin bekerja kembali. "Waktu itu saya tidak pakai pengasuh karena tidak mau kehilangan momen. Tapi sekarang kerjaan saya dan kehidupan saya di luar juga ada, jadi daripada anak saya terbengkalai, ya, sudah pakai pengasuh, tapi tetap di bawah pengawasan saya," jelasnya.

Lalu bagaimana Sissy membagi waktunya saat harus bekerja dan mengurus anaknya? Awalnya Sissy mengaku tidak bisa. Ia butuh penyesuaian.

Di saat bekerja pikirannya melayang terus ke anak-anaknya. Pada akhirnya anak-anak Sissy justru bisa mengerti pekerjaannya. "Tadinya pas saya telepon menangis sekarang kalau ditelepon lebih ngobrol. Jadi pembagian waktunya juga lebih mudah," tambah salah satu bintang dalam AADC 2 itu,

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement