Jumat 13 May 2016 07:19 WIB

Ilmuwan Jerman Gali Pengamatan Ibnu Sina Tentang Supernova

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ilham
Ibnu Sina atau Avicenna.
Foto: Kevjnlim.com
Ibnu Sina atau Avicenna.

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Sekelompok ilmuwan Jerman telah menemukan teks hasil pengamatan supernova yang dilakukan oleh ilmuwan Muslim Ibnu Sina. Di dunia astronomi, Ibnu Sina diketahui telah mengamati sebuah supernova kuno yang diberi kode SN 1006.

Para peneliti Jerman yang terdiri dari R. Neuhauser, C. Ehrig-Eggert, dan P. Kunitzsch, menerjemahkan sebagian kitab al-shifa (The Book of Healing) yang ditulis oleh Ibnu Sina. Kitab al-shifa merupakan salah satu karya filsafat besar yang pernah ditulis antara tahun 1013-1023.

Di dalam buku tersebut, Ibnu Sina menggambarkan secara jelas mengenai supernova SN 1006. Meskipun SN 1006 telah dikenal luas dibanyak bagian dunia, pengamatan Ibnu Sina memberikan poin yang sangat penting, bahwa supernova tersebut jauh lebih terang dari Venus. Jika dalam keterangan waktu, supernova tiga bulan lebih terang daripada venus.

Dalam kitabnya, Ibnu Sina menjelaskan tentang bentuk arah dan penampilan supernova. "Awalnya berwarna kegelapan dan kehijauan, dan kemudian menjadi lebih terang dengan mengeluarkan percikan, lalu lebih terang kemudian meredup dan menghilang. Bentuknya seperti jenggot atau bianatang bertanduk," tulis Ibnu Sina.

Ibnu Sina merupakan ilmuwan asal Persia yang dianggap sebagai salah satu pemikir dan penulis paling berpengaruh pada zaman keemasan Islam. Dari 450 karya yang ia tulis, hanya sekitar 240 karya saja yang masih tersisa, diantaranya 150 tentang filsafat dan 40 lainnya tentang ilmu kedokteran.

Selain filsafat dan kedokteran, Ibnu Sina juga banyak menulis tentang astronomi, kimia, geografi dan geologi, psikologi, teologi Islam, logika, matematika, fisika, dan puisi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement