Jumat 13 May 2016 08:22 WIB

Institut Prancis Gelar Tari Hip Hop Autarcie

Autarcie.
Foto: IFI
Autarcie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangkaian Festival Printemps Français 2016, Institut Prancis di Indonesia (IFI) menggelar pementasan tari hip hop Autarcie oleh Compagnie par Terre pimpinan koreografer Anne Nguyen di Teater Salihara Jakarta, Ahad (15/5) .

Pertunjukan sama sudah digelar 8 Mei di Bandung dan 12 Mei di Yogyakarta. Kota lain segera disambangi adalah Surabaya tanggal 19 Mei.

Memulai karier sebagai penari breakdance dan memenangkan ajang internasional Battle of The Year 2005, Anne Nguyen mendalami tari hip-hop dan mengembangkan looping pop yaitu gerakan baru yang memadukan tari berpasangan dengan prinsip dasar kontraksi dan relaksasi otot dengan irama.

Di tahun yang sama, ia membentuk grup tari Compagnie par Terre yang memfokuskan pada keterikatan hukum alam dan gerakan tubuh manusia yang selalu terhubung dengan bumi dan lingkungan sekitar.

Anne Nguyen yang menerima penghargaan Prix Nouveau Talent Chorégraphie SACD 2013 dan terdaftar sebagai salah satu seniman utama di Teater Nasional Chaillot, yang merupakan salah satu teater ternama di Paris ini, melihat tarian bukan sekadar olah tubuh melainkan sebuah ritual.

Repertoar pertama Anne Nguyen adalah pertunjukan tari solo bertajuk Square Root (2007) menghubungkan sisi geometris dalam gerakan tari dengan lingkungan urban kontemporer.

Square Root dipenuhi komposisi tari yang matematis dengan iringan suara cello dan pembacaan puisi yang bercerita tentang makna tarian, bumi, bentuk-bentuk geometris dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan perkotaan.

Square Root meraih juara ke-2 dalam ajang Kompetisi Koreografi Kontemporer Masdanza 2009. Selain itu ia juga bertindak sebagai koreografer di Keep it Funky! (2007), Spirit of the Underground (2008), Yonder Woman (2010), Promenade Obligatoire (2012), Autarcie (2013) dan bal.exe (2014).

Dengan ciri khas gerakan robotik mekanis, Anne Nguyen juga mengeksplorasi berbagai seni artistik lain. Seperti dalam repertoar Kata (2017) yang tengah digarapnya, ia mengeksplorasi breakdance menjadi sebuah cabang ilmu bela diri kontemporer.

Dalam Autarcie (2013), empat orang penari perempuan; Sonia Bel Hadj Brahim, Magali Duclos, Linda Hayford dan Valentine Nagata-Ramos, membenturkan gerakan breaking frontal dan bebas diiringi perkusi ritmis.

Selama 50 menit, mereka memanfaatkan ruang dan perpaduan teknik yang berbeda. Mereka seakan terhisap dalam ruang kosong dan masing-masing meleburkan diri mengejar kekuasaan, persekutuan dan hierarki. Tarian yang menyiratkan kegelisahan ini dimainkan dengan ritme berdebar, diiringi pukulan gendang yang seolah bebas tanpa irama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement