Jumat 13 May 2016 13:02 WIB

Jokowi Minta Proyek Listrik 35 Ribu MW Dievaluasi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Presiden Jokowi meresmikan proyek listrik 35 ribu MW.
Foto: Antara
Presiden Jokowi meresmikan proyek listrik 35 ribu MW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian ESDM untuk mengevaluasi proyek pengadaan listrik 35 ribu megawatt yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, Presiden meminta evaluasi menyeluruh mulai dari proses tender, pembiayaan, sampai pengelolaannya di PLN.

"Beliau menekankan supaya ada kajian ulang yang mendalam dan menyeluruh mumpung tenggat waktunya masih jauh. Jadi jangan sampai di tengah jalan baru kita terasa ada hambatan-hambatan," ujar Sudirman usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/5).

Menurut dia, hal yang paling penting untuk dikaji ulang adalah eksekusi dari proyek tersebut. Sudirman menjelaskan, dari sisi kebijakan, proyek tersebut sudah tepat. Hanya saja dalam pelaksanaannya di lapangan masih menemui sejumlah hambatan.

Dia mencontohkan, Presiden menekankan harus ditunjuk direktur regional yang bertanggung jawab atas pengelolaan listrik di daerah tertentu. Namun demikian, pada prakteknya, keberadaan direktur regional saja tidak cukup.

"Otoritasnya harus dipindahkan ke regional juga supaya lebih dekat dengan masyarakat, bisa mengambil keputusan dengan cepat," kata dia.

Sudirman menyebut, saat ini realisasi proyek pengadaan listrik 35 ribu megawatt baru mencapai 10 persen. Ia tetap optimistis proyek dapat terus berjalan dan selesai tepat waktu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement