REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi terkendali di tengah belum membaiknya perekonomian global. Masih terkendalinya kondisi perekonomian tersebut merupakan kesimpulan rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.
"Kondisi perekonomian terkendali baik secara fiskal, moneter, sektor keuangan, dan simpanan," kata Bambang menyampaikan hasil rapat KSSK di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (13/5).
Meski kondisi perekonomian terkendali, kata Bambang, KSSK tetap mewaspadai segala risiko yang mungkin muncul yang dapat mengganggu stabilitas. KSSK pun akan melakukan simulasi dari implementasi UU Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK). "Kami akan assesment kondisi keuangan tiga bulan terakhir," ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad menambahkan, kondisi di sektor keuangan terkendali. "Tapi, ada beberapa risiko yang terus jadi perhatian yakni fed rate," kata Muliaman.
Muliaman mengatakan, salah satu indikator terkendalinya sektor keuangan, khususnya perbankan adalah rasio kecukupan modal (CAR) bank yang sangat tinggi. Dia menyebut rata-rata CAR nasional berada di angka 22 persen.
Baca juga: Gubernur BI Yakin Neraca Pembayaran Tahun Ini Bisa Surplus