REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (13/5) ditutup turun sebesar 41,61 poin terimbas sentimen negatif dari bursa saham eksternal.

IHSG BEI ditutup turun 41,61 poin atau 0,87 persen menjadi 4.761,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,59 poin (1,05 persen) menjadi 817,02.

"Minimnya sentimen positif dari bursa saham global memicu pelaku pasar cenderung melakukan aksi lepas saham sehingga menekan IHSG bergerak ke area negatif," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat.

Pelaku pasar asing, kata dia, juga kembali melakukan aksi lepas saham di pasar domestik. Dalam data BEI tercatat, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp 341,219 miliar. Namun, ia mengatakan bahwa harapan positif masih ada dari pelaku pasar menyusul proses peringkat yang sedang dilakukan oleh Standard & Poor's (S&P) dapat menopang IHSG BEI pada perdagangan selanjutnya.

Sementara itu, analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa pelemahan IHSG pada akhir pekan ini membuat saham-saham domestik cenderung masuk dalam area jenuh jual, sehingga peluang pembalikan arah cukup terbuka. "Saham berkapitalisasi besar dan lapis dua yang telah terkoreksi dapat dimanfaatkan untuk diakumulasi, situasi itu memberikan harapan untuk IHSG lembali bergerak naik," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 226.890 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,40 miliar lembar saham senilai Rp 5,74 triliun. Terdapat 119 saham mengalami kenaikan, sebanyak 172 saham turun, dan 92 saham tidak bergerak.

Di bursa regional, indeks Bursa Hang Seng melemah 203,06 poin (1,02 persen) ke level 19.712,40, indeks Nikkei turun 234,13 poin (1,41 persen) ke level 16.412,21, dan Straits Times melemah 18,46 poin (0,67 persen) ke posisi 2.726,93.