REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Beringin Karya (Berkarya) membantah jika partainya merupakan sempalan dari Partai Golkar. Pasalnya partai tersebut didirikan untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan bersama akan kehidupan politik di Indonesia yang lebih demokratis, bersahabat, dan bermartabat.
"Kami bukan partai sempalan. Kami anak-anak pejuang, makanya membentuk partai ini," kata Ketua Umum Partai Beringin Karya Mayjen TNI (pur) Syamsu Djalal saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/5).
Dia menegaskan Partai Berkarya bukanlah partai sekoci. Menurut Syamsu, kehadiran partai itu di jagad perpolitikan Tanah Air merupakan manifestasi dari kekuatan kekaryaan yang telah terkonsolidasikan dengan baik.
Namun hal itu tidak terwadahi secara arif dan bijak sebagai akses dari sebuah konflik tanpa resolusi yang terstruktur, masif, dan komprehensif. Namun dia menampik jika kader Partai Berkarya adalah pihak-pihak yang kecewa dengan Golkar. "Tidak ada hubungan apa-apa dengan Golkar," ujarnya.
Pada 10 Mei lalu, partai yang berasaskan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 ini telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI. Logo Pohon Beringin yang digunakannya pun telah tercatat di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI) Kemenkumham.
Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini Partai Berkarya mendeklarasikan dirinya. Partai tersebut memiliki kemiripan dengan Golkar, baik dari lambang partai berupa Pohon Beringin dan almamaternya yang berwarna kuning.