REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi efesiensi penyaluran dana bantuan ke Pengurus Besar (PB) cabang olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraaga (Kemenpora) membuat terobosan. Yaitu menggunakan teknologi informasi dengan sistem online.
Terobosan baru tersebut diharapkan dapat memudahkan dalam proses verifikasi dan pengecekan jika terjadi keterlambatan penyaluran bantuan. Sehingga cara ini bisa lebih efesien dibanding konvesional.
Terkait terobosan itu, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan pemberian bantuan kepada seluruh PB olahraga. Menurut dia, sebenarnya kegiatan sudah sejak lama digulirkan. Namun pihaknya mencoba menerapkan sistem teknologi informasi untuk mempermudah mengumpulkan data.
"Jadi kalau sistem sudah berjalan, maka akan ketahuan mana PB yang rajin, yang jarang dapat bantuan," kata Gatot di Hotel Jayakarta, Jakarta, Jumat (13/5).
Gatot menambahkan saat melakukan pertemuan dengan pengurus KONI Pusat, pihaknya mendapatkan keluhan bantuan dana dari pemerintah sering bermasalah. Terutama keterlambatan pemberian bantuan.
Sehingga dengan sistem online ini kejadian seperti tidak terjadi lagi. Maka dari itu pihaknya melakukan bimbingan teknis (Bimtek) sosialisasi fasilitasi bantuan dan basis data keolahragaan nasional, kepada seluruh PB.
Sementara ketua panitia yang juga asisten deputi bidang Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Marheni Dyah Kusumawati pada sambutannya menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan untuk sosialiasi.
"Kegiatan seperti ini juga kami kembangkan ke daerah melalui Bapopsi. Kami membutuhkan data-data untuk pijakan mengambil kebijakan. Peserta acara ini diikuti 100 peserta selaku pengelola keuangan dan pengelolaan data dari masing-masing PB," kata Marheni dalam situs resmi Kemenpora.