REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mencoba untuk menjalankan program Nawa Cita. Sayangnya, kenyataan terjadi bertolak belakang dengan yang didengungkan.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menganggap Indonesia bukan sedang mewujudkan Nawa Cita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Ia menilai, apa yang tengah dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini bukanlah mewujudkan satu-persatu Nawa Cita, melainkan harus terus mengalami sembilan (nawa) musibah.
"Yang kita hadapi sekarang ini bukan nawa cita tapi sembilan musibah atau sengsara," kata Amien, saat jadi pembicara di pengajian bulanan PP Muhammadiyah, Jum'at (13/5).
Ia menuturkan sembilan musibah itu di antaranya adalah musibah politik dengan banyaknya pihak-pihak pemecah bangsa. Kemudian musibah sosial dengan jarak sosial yang semakin terasa. Lalu, ada musibah ekonomi dengan roti ekonomi yang jadi biang kerok. Musibah hukum yang masih tajam ke bawah tumpul ke atas. Musibah pendidikan yang sangat mengkhawatirkan.
Selanjutnya, ada musibah kecerdasan yang membuat banyak hal tidak masuk akal pun terjadi. Musibah ahlak dengan merajalelanya perbuatan dosa seperti pemerkosaan dan LGBT. Terakhir, ada musibah kemanusiaan yang mana orang semakin sulit membedakan kebenaran dengan kebatilan, serta musibah kepemimpinan yang belakangan semakin nyata.
Untuk itu, ia sangat berharap umat Islam di Indonesia dapat menjalin persatuan yang kuat, demi menyelamatkan kelangsungan perjuangan bangsa Indonesia. Bahkan, Amien mengingatkan Indonesia tenang jatuhnya negara adidaya seperti Uni Soviet, serta untuk tidak diobrak-abrik seperti negara-negara Islam yang ada di Timur Tengah.
Baca juga, Amien Rais Jadikan Gus Dur Contoh Bersatunya Umat Islam.