REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil yang baru saja diberhentikan sementara Dilma Rousseff mengkritik kabinet baru dari pemerintahan pimpinan mantan Wakil Presiden Michel Temer. Sebab menurutnya ini merupakan kali pertama sejak 1979, semua kabinet dalam pemerintahan baru laki-laki dan kulit putih.
Seperti dilansir BBC News, Rousseff mengatakan, susunan kabinet itu tak mewakili negara. Padahal Brasil selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan etnis paling beragam di dunia. Di masa pemerintahan Rousseff, ia memiliki tujuh perempuan dari 31 menteri.
"Orang kulit hitam dan perempuan merupakan sesuatu yang mendasar, jika Anda benar-benar ingin membangun negara yang inklusif," kata Rousseff.
Menurutnya, pemerintahan jelas menunjukkan akan neo-liberal dalam perekonomian dan sangat konservatif di sisi sosial dan budaya.
Kepala staf pemerintahan belum menemukan wanita yang mampu untuk ditempatkan dalam kabinet. Eliseu Padilha mengatakan, kabinet dibentuk dengan jadwal yang sangat ketat . "Kami mencoba untuk mencari perempuan, tetapi untuk beberapa alasan kita tidak perlu membawanya ke sini, kita bahas itu dan itu belum memungkinkan," katanya.
Menurutnya pemerintahan baru akan menempatkan wanita dalam pos baru yang memiliki fungsi sama dengan kementerian tapi nama berbeda. Pemerintah baru akan berbeda dengan pemerintahan Rousseff.
Baca juga, Pemimpin Baru Brasil Meminta Kepercayaan Rakyat.