REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Calon Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto tidak ingin pimpinan partai tersebut terpilih melalui jalur aklamasi dalam agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Musyawarah mufakat memang baik, tapi ada delapan calon sehingga tidak ada skenario aklamasi," ujar Airlangga dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5) siang.
Airlangga menjelaskan, dalam AD/ART disebutkan bahwa aklamasi dilakukan apabila kandidat calon ketua umum telah mendapatkan sebanyak 50 suara ditambah satu suara dalam proses voting di arena Munaslub. Calon dengan nomor urut 3 itu pun berkomitmen akan terus maju dalam agenda pemilihan Ketua Umum Golkar periode 2016-2021 yang menjadi acara puncak pada Munaslub yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) itu.
"Saya harap proses pemilihan bisa berjalan dengan demokratis dan dipilih secara tertutup. Saya adalah calon ketua umum dan akan maju terus hingga pemilihan nanti. Kita sepakat persaingan 'fair' akan berjalan terus," tuturnya.