Sabtu 14 May 2016 14:47 WIB

Tandingi Empat Caketum, Tujuh Calon Bentuk Koalisi Kebangsaan

Simpatisan salah satu calon ketua umum Golkar melintas di samping banner calon ketua umum Golkar saat kampanye calon ketua umum Golkar zona II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/5).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Simpatisan salah satu calon ketua umum Golkar melintas di samping banner calon ketua umum Golkar saat kampanye calon ketua umum Golkar zona II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA — Adanya koalisi dari empat calon ketua umum Golkar dalam musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Golkar di Nusa Dua, Bali, direspons dengan cara yang sama. Tujuh orang caketum kini membentuk koalisi serupa dengan mengambil nama forum kebangsaan.

(Baca: Empat Kesepakatan Empat Balon Golkar).

Koalisi ini dibentuk untuk melawan satu calon jika pemilihan masuk putaran kedua mencuat.''Forum kebangsaan terdiri dari tujuh calon. Kalau masuk putaran kedua, maka tujuh orang ini akan berkoalisi untuk menandingi satu orang calon ini,'' kata tim sukses Aziz Syamsudin, Bowo Sigit Pangarso, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5).

Bowo mengungkapkan sudah melakukan komunikasi dengan enam orang calon ketua umum lainnya. Ia menyebutkan, koalisi ini ingin membesarkan Partai Golkar ke depan.''Forum ini untuk menyelamatkan partai Golkar ke depan dan untuk maju pemilu 2019,'' ucapnya.

Sebelumnya, empat bakal calon ketua umum Partai Golkar disebut-sebut telah membuat kesepakatan tertulis untuk berkoalisi, yaitu Airlangga Hartarto, Syahrul Yasin Limpo, Mahyudin dan Aziz Syamsudin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement