Sabtu 14 May 2016 18:17 WIB

Masyarakat Diimbau tak Berspekulasi Soal Kebakaran Pasar Pelita

Warga menyaksikan pertokoan yang terbakar di Komplek Pasar Pelita, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (13/5).
Foto: Antara/Budiyanto
Warga menyaksikan pertokoan yang terbakar di Komplek Pasar Pelita, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi, Jawa Barat mengimbau seluruh masyarakat agar tidak berspekulasi terkait penyebab kebakaran Pasar Pelita Kota Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi pada Jumat, (13/5) pagi tersebut.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian penyebab terjadinya kebakaran pasar ini, sehingga tidak ada anggapan negatif terkait musibah itu," katanya di Sukabumi, Sabtu (14/5).

Pihaknya juga meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap penyebab terjadinya kebakaran pasar yang dalam kurun waktu kurang dari setahun ini mengalami musibah serupa.

Menurutnya, hingga kini mulai banyak spekulasi bahkan masuk kedalam fitnah yang menjadi "bola liar" di masyarakat terkait penyebab kebakaran Pasar Pelita tersebut sehingga muncul banyak pemikiran negatif di masyarakat.

Untuk itu, pemkot meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian, bahkan Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri pun sudah datang untuk mengungkap penyebab terjadinya musibah itu.

"Akibat kebakaran ini sebanyak empat kios dan 38 lapak pedagang kaki lima (PKL) hangus terbakar dan kerugiannya ditaksir mencapai Rp1,5 miliar," tambah Muraz.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Joni Surya Nugraha mengatakan Tim Labfor Mabes Polri sudah mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kebakaran yang salah satunya adalah tabung gas dan kompor.

Namun belum diketahui penyebab kebakaran itu, karena tim masih melakukan penyelidikan dan hasil resminya diserahkan sekitar dua minggu ke depan.

"Kami juga sudah memintai keterangan dari dua orang saksi dan tidak menutup kemungkinan jumlah saksi akan ditambah untuk mempermudah kami dalam melakukan penyelidikan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement