REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Penembakan dan serangan bom yang diklaim kelompok bersenjata ISIS menewaskan setidaknya 16 orang di bagian utara Baghdad pada Jumat (13/5).
Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah aksi bom terparah ISIS di ibu kota yang memicu kritik masyarakat terhadap langkah keamanan pemerintah. Tiga orang pelaku bersenjata melepaskan tembakan dengan sejumlah senjata mesin pada tengah malam di sebuah kafe yang terletak di kota Balad, yang didominasi kelompok Muslim Syiah.
Di kafe itu para pemuda, termasuk penggemar klub sepak bola Spanyol, Real Madrid berkumpul untuk memulai akhir pekan, menurut pihak kepolisian dan rumah sakit. Setidaknya 12 orang tewas dan 25 lainnya terluka.
Pelaku kemudian melarikan diri dan beberapa jam kemudian salah satunya meledakkan diri di sebuah pasar terdekat setelah pihak kepolisian dan milisi Syiah menyudutkan dirinya di sebuah bangunan dan terjadi baku tembak, sejumlah sumber keamanan mengatakan.
Empat orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka kritis. Kelompok bersenjata ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan online yang disebarluaskan oleh para pendukungnya, tiga pelaku bunuh diri yang menyasar para milisi Syiah telah meledakkan diri, meskipun sejumlah sumber keamanan mengatakan mereka hanya mendapati seorang pelaku yang meledakkan diri.
Seorang saksi mata melihat badan hangus yang diduga merupakan mayat pelaku di sebuah pos di luar kafe itu pada Jumat pagi. Para penduduk mengatakan mereka telah menangkap seorang pria dari sebuah rumah dekat lokasi itu, dimana dia melarikan diri setelah adanya serangan.
Mereka mengatakan mereka membakar orang itu hidup-hidup setelah orang itu memberikan pengakuan. Seorang pejabat intelijen membenarkan kejadian itu. Kelompok bersenjata ISIS hampir menguasai Balad, yang terletak sekitar 80 kilometer ke arah utara Baghdad, pada 2014 dan mempertahankan sebuah garis depan sekitar 40 kilometer.
Para pelaku penyerangan Jumat itu telah melewati tiga pos pemeriksaan polisi sebelum mencapai sasarannya. Sejumlah pasukan keamanan dikerahkan di penjuru kota, berjaga-jaga akan adanya serangan lanjutan.