Sabtu 14 May 2016 21:34 WIB

Calon Jamaah Haji Diimbau Cek Kesehatan Sejak Dini

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
calon jamaah haji (ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
calon jamaah haji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim haji 2016 semakin dekat. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Muchtarudin Mansyur mengimbau para calon jamaah haji (calhaj) untuk mempersiapkan kondisi fisik mereka dengan periksa kesehatan sejak awal.

"Pemeriksaan kesehatan sejak awal itu merupakan kunci keberhasilan ibadah haji," ujar Muchtarudin kepada Republika, Selasa (10/5).

Selain faktor usia, kata dia, ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan. Karena itu, memeriksakan kesehatan sedini mungkin menjadi penting untuk mengenali potensi dan gangguan kesehatan yang diderita calhaj untuk kemudian dikendalikan dan diobati.

Setelah pemeriksaan, lanjut Muchtarudin, diperlukan juga pembinaan kesehatan bagi calhaj. Dalam masa pembinaan ini, calhaj diminta mengikuti saran dan menjalani tindakan medis yang dianjurkan oleh dokter atau petugas kesehatan. "Perhatikan pula kebutuhan gizi, rutin meminum obat, dan melakukan latihan fisik," katanya.

Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan ini berlaku bagi semua calhaj, khususnya mereka yang masuk kategori jamaah risiko tinggi (risti). Tahun ini, Muchtarudin memperkirakan, terdapat 60 persen jamaah yang masuk kategori risti.

Menjelang masa keberangkatan jamaah haji tahun ini, menurut dia, Kemenkes sudah mempersiapkan pelayanan kesehatan jamaah haji.

Persiapan itu meliputi perekrutan sumber daya manusia (SDM), melengkapi perbekalan obat, vaksin, serta alat-alat kesehatan. Sejauh ini, persiapan yang dilakukan Kemenkes sudah hampir 70 persen. "Tiga bulan ke depan ditargetkan persiapan sudah selesai sampai 100 persen," kata Muchtarudin.

Dia berharap, 65 persen calhaj sudah mulai memeriksakan kondisi kesehatan sehingga pola penyakit yang ada bisa segera teridentifikasi. Tidak hanya calhaj, para dokter dan petugas kesehatan kloter (kelompok terbang) juga harus memahami kondisi kesehatan calon jamaah sejak awal.

Pada musim haji tahun ini, jelas Muchtarudin, penyakit yang sangat mungkin diderita jamaah adalah yang disebabkan cuaca panas dan penularan virus.

Karena itu, dia mengimbau para jamaah saat berada di Tanah Suci untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan ibadah. "Ini harus diinformasikan sejak awal kepada calon jamaah," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement