REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kebakaran hebat yang melanda Pasar Pasalaran, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru atau yang lebih dikenal dengan nama Pasar Plered, Kabupaten Cirebon diperkirakan mencapai Rp 100 miliar. Para pedagang pun meminta agar segera dibuatkan pasar darurat sebelum bulan puasa tiba.
''Kerugian yang dialami para pedagang memang besar karena sehari sebelum kebakaran terjadi, para pedagang baru saja belanja seluruh kebutuhan (untuk persiapan bulan puasa),'' ujar Ketua Ikatan Pedagang Pasar Pasalaran, Uus Ruhyat, Ahad (15/5).
Pasar Plered terbakar hebat pada Sabtu (14/5) sekitar pukul 18.30 WIB. Diperkirakan ada ratusan kios yang luluh lantak dilahap si jago merah.
Uus menyebutkan, kebakaran bermula dari arah komplek D, yaitu kios yang menjual bumbu dan sayuran. Mengetahui ada api di salah satu kios, sejumlah pedagang dan petugas keamanan mencoba membuka kios yang sudah tutup tersebut.
Namun, usaha mereka gagal. Api dengan cepat membesar dan merembet ke kios-kios lainnya sehingga mereka langsung melaporkannya kepada polisi dan petugas pemadam kebakaran.
Uus menyebutkan, di Pasar Plered seluruhnya ada sekitar 1.200 pedagang yang berjualan setiap harinya. Selain pedagang yang memiliki kios, ada juga pedagang yang berjualan di lemprakan maupun los.
Usai musibah tersebut, para pedagang Pasar Plered sementara ini berjualan di depan pasar yang terbakar. Mereka berharap, Pemkab Cirebon segera membangun pasar darurat di sekitar terminal yang tak jauh dari Pasar Plered.
''Kami meminta agar pasar darurat sudah ada sebelum puasa karena saat puasa banyak pembeli yang berbelanja,'' tutur Uus.
Tak hanya pasar darurat, para pedagang Pasar Plered juga berharap agar pasar permanen segera dibangun di bekas lokasi pasar yang terbakar.
Terpisah, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra menyatakan akan meminta dinas terkait segera datang ke pemerintah pusat guna menyampaikan masalah itu.
''Untuk berkoordinasi terkait anggaran,'' kata Sunjaya.
Sementara itu, petugas kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab pasti terjadinya kebakaran. Namun, api diduga berasal dari hubungan arus pendek.
Api baru bisa dipadamkan pada Sabtu malam sekitar pukul 21.30 WIB. Sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk memadamkan api. Upaya pemadaman terbantu dengan hujan lebat yang turun di lokasi kejadian.
Tidak ada korban iiwa dalam peristiwa tersebut. Hingga saat ini, petugas dari Polsek Weru, Polres Cirebon dan anggota Brimob Polda Jabar serta anggota Kodim Cirebon dan Koramil Weru masih tetap berjaga-jaga dan Siaga di lokasi kejadian.
Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya penjarahan terhadap barang-barang milik para pedagang yang masih bisa diselamatkan dan ditaruh di luar pasar dan pinggir jalan.