Ahad 15 May 2016 22:41 WIB

Priyo Budi Santoso Makin 'Pede' Usai Bertemu Luhut

Rep: Eko Supriyadi/ Red: M Akbar
Priyo Budi Santoso. (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Priyo Budi Santoso. (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Kandidat ketua umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso, semakin 'pede' untuk merebut kursi Golkar 1. Hal tersebut setelah Priyo secara pribadi bertemu Menkopolhukan Luhut Binsar Panjaitan, di salah satu hotel di Nusa Dua Bali siang tadi.

Ia menilai, pertemuan tersebut merupakan hal yang wajar, karena Luhut dianggap sebagai seniornya di Golkar. Pertemuan itu sama seperti dirinya saat bertemu dengan Aburizal Bakrie, yang bukan merupakan hal yang aneh. (Baca: Hak Suara Dua Ormas Golkar Dihilangkan, Munaslub Jadi Ricuh)

Pertemuanya tersebut membicarakan mengenai suasana Munaslub, dan Luhut berharap jalannya Munaslub bisa lancar dan sukses. ''Saya meyakini setelah bertemu Pak Luhut saya semakin yakin dan kuat tekad saya untuk memenangkan kompetisi partai Golkar ini," kata Priyo, kepada wartawan, di Nusa Dua Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Ahad (15/5).

Priyo juga mengaku lebih banyak mendengar pandangan Luhut sebagai senior dengan jam terbang tinggi, terhadap situasi Golkar yang sedang menuju arah yang benar.

''Saya lebih banyak mendengar dan tidak mencoba untuk menafsirkan apa maksud beliau. Dan saya juga menyampaikan kalau saya terpilih saya ingin memastikan dan tidak ragu-ragu mendukung Jokowi-JK," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement