REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Kandidat ketua umum partai Golkar Indra Bambang Utoyo dipanggil Menko Polhukam Luhut Pandjaitan ke sebuah hotel di Bali, Ahad (15/5). Indra mengaku ditegur oleh Luhut seusai adanya deklarasi tujuh caketum menolak mekanisme pemilihan terbuka.
''Ya, saya dipanggil Pak Luhut. Urusan terbuka itu. Jadi, Pak Luhut tanya sama saya, kenapa kamu ikut-ikutan kasih ulah. Janganlah kau buat gaduh segala macam,'' ucap Indra menirukan Luhut, kepada wartawan, di Nusa Dua, Bali, Ahad (15/5) malam.
Namun, Indra menjelaskan, dirinya tidak ikut-ikutan caketum lainnya. Justru, dirinyalah yang pertama kali menyatakan ketidaksetujuan terhadap sistem terbuka.
''Jadi, bukan saya ikut orang, tapi orang ikut saya, kan begitu. Jadi, saya bukan ikut gendang orang, saya ikut gendang sendiri, ternyata teman-teman setuju dengan saya, bikin pertemuan,'' jelas dia.
Indra menyatakan, tidak ada arahan lain kecuali diminta untuk jangan membuat gaduh oleh Luhut. Dirinya pun berkeras kepada Luhut untuk tetap menolak mekanisme pemilihan terbuka.
''Saya bilang sama Pak Luhut, kemarin Bapak Presiden bilang boleh dukung, Pak JK boleh dukung. Saya bilang, kalau bisa, kita ini bersaudara saja. Serahkan pada munaslub, itu saja. Saya kan bukan bagian yang didukung,'' katanya.
Diketahui sebelumnya, Luhut kemarin memanggil semua calon ketua umum Partai Golkar. Namun, mereka yang hadir hanya Setya Novanto, Priyo Budi Santoso, dan Indra Bambang Utoyo.