REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Said Didu mengajak para pemilik suara dalam Munaslub Partai Golkar untuk memilih pemimpin yang memiliki moralitas dan bercitra bersih.
"Kita harus mengedepankan syarat etika dan moralitas. Jika pemimpin partai tak memiliki keduanya maka pemilihnya akan mengalihkan dukungan," imbuh Said, saat dihubungi, Senin (16/5).
Dia mengatakan politik di berbagai negara pasti mengedepankan etika. Pemimpin yang memiliki etika yang cacat dipastikannya akan membawa keburukan.
Dia berharap Partai Golkar dapat memiliki ketua umum yang bersih dan memiliki citra baik di masyarakat. "Partai Golkar adalah partai besar yang menetukan arah bangsa. Jadi saya berharap pemilik suara tidak memilih calon ketua umum yang bermasalah dan memiliki citra buruk di masyarakat," ujar Said
Dia menyebutkan, jika ketua umum terpilih dalam munaslub Golkar ini adalah orang yang bermasalah dan memiliki citra buruk, maka akan menjadi penilaian bagi publik bahwa moralitas tidak menjadi tolak ukur bagi Golkar dalam memilih pemimpinnya.