Senin 16 May 2016 13:25 WIB

Mabes Polri: Tidak Ada Razia Buku Marxis dan Komunis

Rep: c30/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Badrodin Haiti
Foto: Republika/ Wihdan
Kapolri Badrodin Haiti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi penyortiran dan razia buku-buku berbau PKI marak terjadi di sejumlah daerah. Aksi tersebut tentu saja membuat sejumlah toko buku dan para pedagang buku-buku lama menjadi resah.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti telah mengirimkan telegram rahasia kepada sejumlah polisi di setiap daerah. Telegram tersebut berisi intruksi untuk buku-buku yang diduga menyebarkan ajaran komunisme, marxisme, leninisme untuk diperiksa.  

"Iya itu (sebagai) antisipasi kalau buku dikonsultasikan dengan ke Kejaksaan, kalau memeriksa perlu juga pendapat ahli dan tidak boleh melakukan razia," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/5).

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan teknis yang dilakukan aparat adalah mengedepankan penyelidikan deteksi. Menurutnya cara ini agar membuat para pedagang atau masyarakat tidak resah dengan antisipasi penyebaran paham PKI tersebut.

"Kami sudah sampaikan teknis bahwa kita mengedepankan penyelidikan deteksi sehingga tidak meresahkan masyarakat," ujar Badrodin di Mabes Polri. 

Baca juga, Pemerintah Ingatkan Paham Komunis Masih Dilarang di Indonesia.

Namun praktik di lapangan sendiri masyarakat nampaknya resah setelah TNI melakukan sweeping pada hal-hal yang berbau komunisme. Saat ditanyakan aksi tersebut, Badrodin membantah. Menurutnya tidak ada aksi penyortiran.

"Itu bukan (sweeping),  tertangkap tangan," jelasnya.

Menurutnya TNI melakukan hal tersebut lantaran menganggap bahwa orang yang menggunakan atribut-atribut seperti PKI, lambang palu arit dianggapnya tertangkap tangan. Oleh karena itu kata dia siapa saja yang tertangkap tangan boleh melakukan penangkapan. "Setelah itu diserahkan kepada kita," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement