Senin 16 May 2016 15:42 WIB

Jelang Ramadhan, Ahok akan Ajukan Impor Daging Beku

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui kemungkinan naiknya sembilan bahan pokok (sembako) jelang perayaan Ramadhan pada awal Juni. Ia sudah mempertimbangkan sejumlah solusi guna menghadapinya.

Pertama, ia ingin mencoba masuk ke pasar gula setelah mampu memasuki pasar beras lewat Tjipinang Food Station. Ia berharap mampu memperoleh gula langsung dari pabrik penggilingan tebunya. Selain itu, ia menargetkan mampu mendatangkan daging sapi dari luar negeri agar harga daging bisa ditekan.

"Kita juga sudah ajukan untuk impor daging beku dari New Zealand (Selandia Baru). Kita utamakan target pemegang KJP (Kartu Jakarta Pintar) 560 ribu  masing-masing orang satu bulan satu kilo. Sapi-sapi NTT kita mulai beli yang hamil jangan dipotong memang tahun ini belum terasa tapi beras sudah relatif," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (16/5).

Di sisi lain, ia sudah menganggarkan total dana stabilisasi harga sembako mencapai Rp 500 miliar. Khusus untuk daging, ia diminta Presiden Joko Widodo agar harganya bisa sampai di bawah Rp 100 ribu. Adapun para pemegang KJP hanya perlu membayar Rp 35 ribu untuk jatah satu kilo daging sapi.