REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi kehadiran Luhut Binsar Panjaitan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali sebagai suatu hal yang wajar dan sah-sah saja dalam posisinya sebagai anggota partai.
"Saya tidak tahu apa yang direncanakan Pak Luhut, tapi sekali lagi kita ingin menjalankan demokrasi yang baik, jadi selama tidak memaksa atau intervensi, selama hanya berdiskusi, ya pasti boleh-boleh saja," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (16/5).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan mantan anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu diketahui telah berada di Bali sejak Sabtu (14/5) lalu.
Dalam kesempatan yang sama, JK juga menegaskan bahwa dirinya mendukung siapapun yang akan menjadi ketua umum Golkar berikutnya, selama mengikuti proses demokrasi yang baik.
JK juga membantah bahwa dirinya melakukan suatu manuver untuk memenangkan satu calon tertentu untuk menjadi ketua umum Golkar yang baru. "Saya ada di Jakarta, bagaimana manuvernya?" kata dia. Munaslub Partai Golkar telah dibuka Sabtu (14/5) malam oleh Presiden Joko Widodo.
Masing-masing calon ketua umum Golkar telah memperoleh nomor urut, yakni Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto (nomor 2), Airlangga Hartarto (nomor 3), Mahyudin (nomor 4), Priyo Budi Santoso (nomor 5), Aziz Syamsuddin (nomor 6), Indra Bambang Utoyo (nomor 7), dan Syahrul Yasin Limpo (nomor 8).