Senin 16 May 2016 16:54 WIB

Empat Korban Banjir Bandang Air Terjun Sibolangit Belum Ditemukan

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Air Terjun Dua Warna Sibolangit
Foto: gosumatra.com
Air Terjun Dua Warna Sibolangit

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Sebanyak 17 jenazah korban banjir bandang di kawasan Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) telah ditemukan. Dua di antaranya telah berhasil dievakuasi.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Frido Gultom mengatakan, saat ini, tim gabungan masih berusaha mengevakuasi 15 korban lain.

"Ditemukan tadi pagi 15 korban dan masih dievakuasi. Sedangkan satu sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan dan satu masih diidentifikasi di sini," kata Frido di lokasi, Senin (16/5).

Frido menjelaskan, 15 jenazah korban ditemukan di beberapa titik di sepanjang sungai Lau Betimus hingga desa Tambunan tadi pagi. Sedangkan dua jenazah yang telah dievakuasi ditemukan tadi malam terjepit di celah bebatuan.

"Jenazah 15 korban yang ditemukan sudah diangkat ke darat, tinggal menunggu evakuasi tim gabungan," ujar Frido.

Dengan ditemukannya 17 orang tersebut, Frido menyebut, masih ada empat orang lagi yang masih hilang. Tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, masyarakat, dan relawan pun masih terus melakukan pencarian.

"Tim gabungan dan masyarakat terus memonitor dari atas ke bawah dan sebaliknya. Karena tadi ditemukan sepuluh berkumpul begitu di satu lokasi," kata Frido.

Sebelumnya, sebanyak 76 wisatawan dan dua pemandu dilaporkan hilang kontak di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumut, Ahad (15/5) sore. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang telah mengevakuasi 56 di antaranya hingga tadi malam.

Para wisatawan tersebut diduga menjadi korban banjir bandang yang terjadi di kawasan wisata itu. Dari 22 korban yang hilang, satu orang bernama Mordang Sualoan Harahap telah dievakuasi dalam keadaan selamat. Dengan ditemukannya 17 orang lagi, berarti masih ada empat korban yang masih hilang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement