REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu fakta diungkapkan oleh Kementerian Perhubungan setelah memanggil maskapai penerbangan Lion Air setelah insiden "salah terminal" yang dilakukan petugas ground handling maskapai.
Akibat kejadian itu, ada 40 penumpang internasional asal Singapura yang justru diantar ke Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, bukannya ke Terminal 2 untuk penerbangan internasional.
Direktur Jenderal Perhubungan Usaha Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan, dari 40 orang yang menjadi korban salah antar tersebut ada 16 orang yang terdiri dari 12 warga negara Indonesia (WNI) dan 4 orang warga negara asing (WNA) sempat keluar dari gerbang kedatangan penumpang dalam negeri.
Setelah ketahuan oleh pihak keamanan bandara, seluruh penumpang diupayakan untuk diantar kembali ke Terminal 2 Soetta untuk dilakukan pemeriksaan Imigrasi. Namun, lanjut Suprasetyo, ternyata masih ada 4 penumpang yang berhasil lolos dan sepenuhnya keluar bandara tanpa pemeriksaan imigrasi sama sekali.
Keempatnya termasuk 3 WNI dan 1 WNA asal Hongaria. Artinya, ada satu orang warga negara asing yang bebas berkeliaran tanpa pemeriksaan imigrasi dan lolos dari bandara sekelas Soekarno-Hatta.
"Dari empat penumpang yang tak diperiksa, tiga orang Indonesia, satu warga negara asing dari Hongaria," ujar Suprasetyo di kantor Kementerian Perhubungan, Senin (16/5).
Suprasetyo mengaku, sejak 10 Mei sampai saat ini, 1 WNA Hongaria penumpang Lion Air tersebut bebas berkeliaran di tanah air. WNA tersebut belum ditemukan sampai sekarang. "Dia (WNA Hongaria) masih di luar belum diperiksa," ungkap Suprasetyo.
Sebelumnya diketahui Pesawat Lion Air JT 161 terbang dari Singapura, tanggal 10 Mei 2016 jam 18.50 WIB mendarat di bandara Soekarno Hatta pulul 19.35 WIB. Pesawat tersebut mendarat di remote area Terminal 1, dan oleh bus Lion diturunkan di T1. Secara prosedural pesawat internasional landing di runway 1, parkir di apron/remote area terminal 2.
Ikuti Whatsapp Channel Republika