REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) bernama Muhammad Faris Alfafan hilang setelah terseret arus ombak di Pantai Sendiki, Desa Tambakasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Senin (16/5) pagi. Korban merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan sejak Ahad (15/5) bermalam di Pantai Sendiki bersama teman-temannya.
Kasubag Humas Polres Malang AKP Dyan Vicky menjelaskan pada Ahad korban berangkat dari kampus bersama 33 rekannya sekitar pukul 12.00. Mereka menuju Pantai Sendiki dalam rangka kegiatan HMJ Manajemen FE UM. Sore harinya mereka mendirikan tenda di kawasan Pantai Sendiki.
Senin pagi pukul 09.00 korban bermain sepak bola bersama delapan temannya. Sekitar pukul 09.45 tiba tiba datang ombak besar. "Ombak besar menyebabkan korban terseret arus," terang Dyan dalam keterangan yang diterima Republika, Senin (16/5).
Kasat Polair Polres Malang AKP Nyoto Gelar mengatakan kepada Republika bahwa pencarian korban dilakukan tak lama setelah peristiwa terjadi. "Kebetulan saat kejadian ada petugas yang berada di lokasi," ungkapnya.
Pencarian dilakukan oleh Polair, AL, PMI, dan SAR Pantai Sendiki. Namun sampai malam ini korban belum dapat ditemukan.
Pencarian sementara dihentikan karena kondisi malam hari yang tidak kondusif. Nyoto mengatakan pencarian akan diteruskan besok pagi dan melibatkan tim tambahan dari Basarnas.
Menanggapi kejadian ini, Nyoto mengatakan sebelumnya pihaknya dan BMKG telah mengeluarkan peringatan. "Sebelum ada kecelakaan sudah diinfokan kepada pengunjung bahwa angin pantai sedang kencang dan ombak tinggi," ujarnya.