REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Imam Nahrawi, memboyong Jose Mourinho untuk menangani tim nasional menjadi perbincangan menarik pada Kongres Tahunan FIFA di Meksiko.
Kabarnya, rencana tersebut sudah sempat didengar oleh Mourinho yang saat itu diminta melatih untuk laga amal pertandingan antar legenda. (Baca: Soal Mendatangkan Mourinho, PSSI Sempat Ditanya Keseriusannya)
"Ada yang nanya, wow berapa mahalnya Mourinho. Apa anda serius dengan rencana pelatih timnas anda? Kami jawab itulah keseriusan sepak bola kami," jawab Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan, saat jumpa persnya di Kantor Pusat, Senin (16/5).
Perihal keterkaitan Indonesia dan Mourinho itu sesungguhnya menjadi hal wajar. Terutama untuk kawasan Asia Tenggara. Hinca mengatakan federasi sepak bola Malaysia (FAM) sempat menyebut semua kabar tentang sepak bola dari Indonesia memiliki daya pikat yang besar.
Bahkan pihak FAM, kata Hinca, memberikan pernyataan tanpa Indonesia sepak bola Asia Tenggara tidak menarik. Kemudian, FAM juga mengatakan selama satu tahun tanpa Indonesia, pihaknya kehilangan atmosfir yang bisa ditimbulkan oleh timnas Indonesia.
"Sampai-sampai mereka meminta pertandingan antara timnas Indonesia dengan timnas Malaysia setelah ini," ungkap Hinca.
Bagi PSSI sendiri, tidak mempermasalahkan rencana Menpora menggaet arsitek asal Portugal itu bisa terwujud atau tidak. Namun yang peting bagi PSSI adalah semangatnya untuk membangun sepak bola Indonesia lebih maju.
Hanya saja untuk saat ini, PSSI akan menunjuk pelatih lokal untuk menangani Skuat Garuda. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan Timnas Indonesia akan diarstiki oleh pelatih asing untuk ke depannya.
"Terkait timnas untuk perangkat pelatih, akan kami bicarakan di Rapat Exco mendatang. Sebab, kami tidak bisa memutuskan hal itu sendiri," kata Sekjen PSSI, Azwan Karim.