Selasa 17 May 2016 07:17 WIB
Munaslub Golkar

Akom Legowo Mundur dan Menangkan Setya Novanto Pimpin Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Calon Ketua Umum Golkar nomor urut 1 Ade Komarudin (kanan) berbincang dengan calon Ketua Umum Golkar nomor urut 2 Setya Novanto sebelum menyampaikan visi misi pada kampanye calon ketua umum Golkar zona II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/5).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Calon Ketua Umum Golkar nomor urut 1 Ade Komarudin (kanan) berbincang dengan calon Ketua Umum Golkar nomor urut 2 Setya Novanto sebelum menyampaikan visi misi pada kampanye calon ketua umum Golkar zona II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Setya Novanto akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar Periode 2014-2019 dalam hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Bali, Selasa (17/5). Kemenangan Setnov karena calon Ketua Umum lainnya, Ade Komaruddin menyatakan tidak melanjutkan pemilihan di putaran kedua di musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Padahal, Akom memiliki kesempatan untuk melanjutkan pemilihan Ketua Umum karena berhasil memenuhi syarat 30 persen perolehan suara dalam pemilihan Ketua Umum dengan 173 suara. Namun, Akom dalam pidatonya, menyatakan tidak ingin melanjutkan pemilihan di putaran kedua. Keputusan ini diambilnya setelah melalui diskusi dengan berbagai pihak. Antara lain, tim sukses, bakal calon ketua umum lainnya, maupun Ketua Umum Golkar demisioner Aburizal Bakrie (Ical).

“Saya dan rekan-rekan akan memberikan support pada Pak Novanto sebagai Ketua Umum untuk kebesaran Partai Golkar,” tutur Akom saat pidato tidak akan melanjutkan pemilihan putaran kedua di Nusa Dua Bali, Selasa (17/5).

Ketua DPR RI itu juga mengatakan, dirinya masih memiliki kesempatan untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar di masa yang akan datang. Sebab, saat ini usia Ade Komaruddin tergolong masih muda. Sedangkan usia Novanto lebih senior untuk memimpin Golkar. Akom menyatakan, dirinya dan istri memberikan selamat pada Setya Novanto untuk kebesaran Partai Golkar.

“Saya kira saya lebih muda dari Pak Novanto, Pak Novanto sekarang 60 tahun, masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement