Selasa 17 May 2016 08:56 WIB

Akom Tak Lanjutkan Voting Putaran Kedua,Demi Rekonsiliasi Golkar

Ade Komarudin
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ade Komarudin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ade Komarudin mengatakan keinginannya agar Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar berjalan rekonsiliatif sehingga dirinya memutuskan tidak melanjutkan voting pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar putaran kedua.

"Kalau saya melanjutkan saya pikir tidak akan rekonsiliatif," ujar Ade Komarudin seusai voting pemilihan Ketua Umum Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa.

Ade mengatakan Indonesia adalah negara demokrasi sehingga segala keputusan harus diambil secara produktif dan mempererat persatuan.

"Demokrasi bukanlah untuk bercerai-berai. Kita harus mengendalikan demokrasi dengan baik," jelas Ade.

Ade menyatakan keputusan yang diambilnya adalah demi kebaikan seluruh kader dan kebesaran Partai Golkar.

Menurut dia, selama ini tidak sedikit orang di Indonesia yang tidak siap kalah. Ade menegaskan hal seperti itu harus segera diubah.

"Saya mencintai partai ini dan mencintai negara ini. Dan saya berusaha untuk melakukan kebaikan negara dan partai ini tentunya," tutur Ade.

Setya Novanto secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2014-2019 melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa pagi.

"Dengan mengucap 'bismillahirahmanirahim', kita tetapkan Pak Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujar Ketua Sidang Munaslub Nurdin Halid di arena Munaslub di Nusa Dua Bali, Selasa.

Dalam penghitungan suara, perolehan suara delapan bakal calon Ketua Umum antara lain Ade Komarudin 173 suara, Setya Novanto 277 suara, Airlangga Hartarto 14 suara, Mahyudin dua suara, Priyo Budi Santoso satu suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Indra Bambang Utoyo satu suara, Syahrul Yasin Limpo 27 suara dan suara tidak sah berjumlah 11, sehingga total suara 554.

Dari hasil tersebut sejatinya Ade dan Novanto masih harus menjalani pemilihan tahap kedua karena keduanya sama-sama memenuhi perolehan suara 30 persen.

Melihat ini, kandidat Ketua Umum Syahrul Yasin Limpo menyarankan agar Ade menganggap hasil tersebut final, tanpa harus menjalani pemilihan putaran kedua.

"Mohon maaf Pak Ade, saya menyarankan agar hasil ini dianggap final. Kami berdelapan rasanya cair-cair saja. Ini hanya saran saja," ujar Limpo.

Ade Komarudin kemudian mengambil sikap. Ade yang perolehan suaranya lebih rendah menyatakan agar Novanto segera ditetapkan sebagai Ketua Umum tanpa perlu ada pemilihan putaran kedua.

"Saya sudah berembug dengan tim saya dan dengan pak Aburizal selaku Dewan Pembina, saya kira saya lebih muda dari Pak Novanto. Pak Novanto 60 tahun, sedangkan saya masih ada kesempatan di masa akan datang. Saya dan rekan-rekan akan memberikan 'support' untuk pak Novanto di kepengurusan untuk kebesaran Partai Golkar. Saya mengucapkan selamat kepada pak Novanto," ujar Ade.

Ade berterima kasih kepada seluruh kandidat ketua umum Golkar yang telah mengiringi perjalanan politiknya selama ini.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement