REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Polisi Bangladesh menangkap anggota militan yang membunuh seorang profesor. Pembunuhan dilakukan di tengah lonjakan serangan mematikan terhadap aktivis liberal dan minoritas lainnya di negara Asia Selatan itu.
Rezaul Karim Siddiquee (58 tahun), seorang profesor Bahasa Inggris di Rajshahi University dilukai hingga tewas dalam perjalanannya bekerja bulan lalu. Kelompok yang mengkalim bagian ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan profesor. Sang profesor dianggap menyerukan ateisme.
Bagaimanapun, polisi menangkap anggota kelompok militan lokal, Jamaat ul-Mujahideen Bangladesh. Kepala polisi kota Rajshahi, Mohammad Syamsuddin mengatakan, tersangka ditangkap pada Ahad (15/5).
Serangkaian serangan terjadi selama satu tahun terakhir. Blogger, akademisi, kelompok agama minoritas dan pekerja bantuan asing telah tewas.
Alqaidah juga telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan, termasuk pembunuhan dua aktivis gay bulan lalu. Namun, polisi mengatakan, kelompok militan yang tumbuh di negara itu pelakunya.
Puluhan anggota Jamaat ul-Mujahideen telah ditangkap dan sedikitnya lima tewas dalam baku tembak sejak November, ketika pasukan keamanan meningkatkan tindakan keras pada gerilyawan.
Pada 2005, Jamaat ul-Mujahideen meledakkan hampir 500 bom bersamaan pada satu hari, termasuk di Dhaka. Kemudian, serangan bunuh diri di pengadilan yang menewaskan 25 orang.
Baca juga, Pengikut Alqaidah Klaim Bunuh Dua Aktivis Gay di Bangladesh.