REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mande mengatakan, memasuki Ramadhan, stok barang di ritel sudah mencukupi. Para pelaku ritel sudah mempersiapkan stok barang sejak enam bulan lalu. "Kami siap untuk memasuki Ramadhan, dan sudah ada program-program diskon," ujar Roy kepada Republika.co.id, Selasa (17/5).
Roy menjelaskan, sampai saat ini belum ada kenaikan harga di tingkat ritel dan pemerintah diharapkan dapat menjaga kestabilan harga agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Sebab, saat Ramadhan dan Lebaran akan terjadi peningkatan transaksi pembelian. Roy optimistis, momen Ramadhan dan Lebaran diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ritel di kuartal II 2016.
Menurut Roy, pada kuartal II 2016 ini, daya beli masyarakat sudah bisa terdorong akibat turunnya harga energi dan diturunkannya basis poin suku bunga Bank Indonesia. Roy menambahkan, turunnya suku bunga Bank Indonesia diharapkan juga diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan sehingga bisa mendongkrak daya beli masyarakat.
"Pertumbuhan ritel kuartal I 2016 memang kurang bagus dan rata-rata yang menurun di nonfood. Tapi nanti kita lihat di Ramadhan, masyarakat juga akan belanja pakaian," kata Roy.
Roy mengatakan, selama Ramadhan pelaku ritel telah bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta pemerintah provinsi untuk melaksanakan pasar murah. Rencananya, pasar murah bersama dengan pemerintah provinsi akan digelar pada akhir Mei 2016 dan dengan kementerian terkait pada pekan pertama Ramadhan. Roy menjamin, seluruh ritel yang menjadi anggota Aprindo telah mematuhi ketentuan barang yang layak diperjualbelikan.
Baca juga: Harga Pangan Melambung, Pemkab Bandung akan Operasi Pasar