REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) terus melakukan proses identifikasi jenazah korban banjir bandang di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang.
Saat ini masih ada sepuluh jenazah yang belum teridentifikasi dari total 16 jenazah yang telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.
Wakil Ketua DVI Polda Sumut, Kombes Farid Amansyah mengatakan ada 75 orang yang dikerahkan untuk melakukan proses identifikasi.
"Tim kami juga dibantu oleh empat ahli forensik dari RSUPH Adam Malik Medan dan FK USU," katanya di RS Bhayangkara Medan, Selasa (17/5).
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala RS Bhayangkara Medan menjelaskan, 75 orang tersebut dibagi menjadi beberapa tim. Mulai dari tim identifikasi di lokasi bencana, tim ante mortem, post mortem dan tim rekonsilisasi di RS Bhayangkara Medan, serta tim logistik.
Ia pun menegaskan, seluruh biaya proses identifikasi ditanggung oleh Polda Sumut. Pihak rumah sakit, lanjutnya, tidak pernah memungut biaya untuk proses tersebut.
"Semua proses di sini tidak dipungut biaya. Kalau ada yang minta duit itu bukan petugas rumah sakit. Itu oknum yang memanfaatkan kesempatan," ujarnya.
Sebelumnya, ada 16 jenazah korban banjir bandang Air Terjun Dua Warna yang telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan hingga Senin (15/5) malam. Jenazah tersebut terdiri dari sembilan jenazah perempuan dan tujuh laki-laki.
Satu jenazah atas nama Muhammad Ryantio Fandy (26) warga Jalan Pelajar Timur Gang Mestika, Medan Denai telah berhasil diidentifikasi, Senin (16/5) kemarin. Hari ini, Selasa (17/5), tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi lima jenazah lain.