REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar telah usai dan menetapkan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Salah satu poin penting yang menandai berakhirnya Munaslub adalah aspek demokratisasi dalam penyelenggaraan Munaslub.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Baladhika Karya, Hendrik L Karosekali mengapresiasi pemilihan ketua umum yang berlangsung demokratis dan penuh suasana kekeluargaan.
Ormas bentukan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) itu memandang proses Munaslub yang berlangsung di Bali membuktikan bahwa Golkar layak menjadi contoh bagi partai-partai politik lainnya, khususnya dalam mengembangkan demokratisasi dalam kehidupan berpolitik dalam internal partainya.
Dengan terpilihnya Novanto, maka dalam tiga tahun ke depan, Golkar akan memiliki nahkoda baru yang akan membawa Kapal Besar Partai Golkar dalam kancah kehidupan politik nasional.
"Kami siap mendukung kepemimpinan Novanto dalam menjalankan roda Golkar, khususnya dalam rangka memenangkan Pemilu 2019, baik Pileg, Pilpres maupun Pilkada," katanya di Jakarta, Selasa (17/5).
Baladhika Karya merekomendasikan Novanto untuk dapat mempersatukan berbagai kekuatan politik yang ada di tubuh Golkar.
Hal itu diharapkan dapat membuat Golkar benar-benar hadir dan mewujudkan dirinya sebagai rumah bagi keluarga besar masyarakat Karya Kekaryaan. Baladhika Karya menyadari betul kemenangan Novanto adalah kemenangan bersama.
"Menjaga persatuan dan kekompakan semua kekuatan politik di tubuh Partai Golkar jauh lebih penting demi kemajuan dan kebesaran partai Golkar," ujar Hendrik.